Ku ingin derita yang tak berkepanjangan
Hari yang dipenuhi dengan kegelisahan
Hiasan tertawa dalam kepura – puraan
Meski hasrat ingin segera diselesaikan
Namun waktu terus berdetak berjalan
Mengharap selalu datang kesempurnaan
Karena aku lemah dan tidak sabaran
Apakah ini sebuah tragedi...?
Semuanya seperti dalam ironi
Tapi hati menginginkan simpati
ataukah ini sebuah simponi...?
segalanya seperti dalam mimpi
tpi hati berharap itu terjadi
yakni kisah yang masih misteri
karena aku pengharap dan berambisi
Hanyalah dirimu yang bermain didalam hayalku mungkin sampai nanti...
Belum ada tanggapan untuk "PUISI - Memang"
Posting Komentar